Welcome to our blog.

Selamat datang di blog kelas kami, 8-8 dari SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Sabtu, 12 Januari 2013

Tren Rambut Anak-anak Cowok 2013

Tahun 2013 ternyata tidak hanya merubah tren gaya perempuan di dunia. Rupanya, cowok-cowok LIGHT juga punya tren, yang malah lebih sensasional dan spektakuler daripada cewek-ceweknya. Tren apakah itu? Tren bilang "maho"-kah? Tentu saja bukan. Tren bilang "maho" sungguhlah tidak keren. Karena sangat mengganggu jika diucapkan tidak tepat pada situasi dan kondisinya, seperti yang dilakukan oleh seorang teman kita yang sangaaat cerdas. Tapi, kata seorang sahabatnya, maklumi sajalah.

Oke, kembali ke topik. Tren yang kumaksud adalah tren rambut. Aku pikir, yang mempelopori adalah Alwin Ihza Farandi. Wah, lagi-lagi Alwin. Laki-laki berkacamata ini mungkin bisa menjadi trending topic di blog ini, padahal ia terkenal dengan sosok yang tidak suka neko-neko. Namun, diam-diam ia ikut bergaya, dan membuat teman-teman cowok lain kalah gaul dalam sisi tampilan. Alwin tidak berpotongan rambut nge-punk layaknya Panca dulu, tetapi ia tetap berada di jalannya yang tidak neko-neko, hanya ada perubahan sedikit. Sudah pada tahulah pasti, yaitu, rambutnya yang diberi gel.

Contoh gaya spike, aku pake foto bayi biar sensasional.
Awalnya hanya beberapa anak yang menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dari rambut cowok yang sepertinya jadi primadona di kelas ini, termasuk aku. Bagian atasnya seperti lengket ke tengah, lebih tepatnya gaya spike, dan tentunya untuk membuat gaya spike lebih bertahan lama, ya memakai gel rambut. Sontak saja, aku mengatakan perkiraanku itu ke teman sebangkuku. Tetapi, ternyata tidak hanya aku yang menyadari, Oliv dan beberapa teman lainnya sepertinya juga, malah akhirnya perkiraan kami, cewek-cewek mulai diketahui Alwin sendiri, karena ada yang membocorkan. Besoknya, beberapa cewek langsung menyesal karena telah sampainya perkiraan mereka ke telinga Alwin. Karena sudah sampainya di telinga Alwin, jadinya Alwin potong rambut, deh! Eh, mungkin juga karena sudah agak gondrong. Kompak cewek-cewek terutama Oliv dan Vigha bilang "aaaaah!" pada pagi harinya. Aku hanya bisa tertawa, dan berkata, "Alwin turun kasta lagi." Ha-ha-ha. Bercanda.

Besoknya lagi, ternyata Alwin lumayan naik kasta lagi. Walaupun ia sudah potong rambut, ternyata ia masih menggunakan gel rambut! Nah, kali ini yang menyadari baru sedikit sepertinya. Empat jempol buat anak LIGHT yang satu ini. Ternyata, ia berhasil menjadi trendsetter! Aku sungguh tidak menyangka. Banyak anak-anak cowok yang mengikuti jejak Alwin memperindah rambutnya itu. Beberapa anak yang kulihat kemarin yang sudah mulai memakai gaya spike seperti Alwin ini ada Duta dan Edgar. Ha-ha-ha ini aku betul-betul ngakak. Tapi bedanya mereka tidak memakai gel sepertinya. Sayangnya saat itu pelajaran Matematika, jadi tidak bisa kufoto untuk kepentingan blog. Ya, ya, ya, kalau sempat kufoto, lah.

Lihatkan, betapa berpengaruhnya seseorang yang pendiam pada banyak anak? Anak yang pendiam dan tidak suka aneh-aneh bisa berpengaruh besar pada orang sekitarnya. Sukses terus untuk Alwin, semoga besok bisa menciptakan gaya baru lagi, dan selalu menjadi trendsetter anak-anak cowok!

- Si Sipit dari Gua Hantu

Jumat, 11 Januari 2013

Wabah Gatal-Gatal

 Pekerjaan pertama yang harus dilakukan saat kamu masuk kelas setelah liburan panjang adalah kerja bakti. Apalagi kalau misalnya kelas baru aja dipercantik. Itulah yang kami lakukan. Setelah dibagi beberapa kelompok, kami pun langsung menjalankan tugas masing-masing.
 Awalnya kami mengerjakan seperti biasa sesuai tugas, masih sambil bercanda, teriak sana-sini, ambil ini itu, pinjem mana-mana. Begitulah. Ada kisah lucu dari kerja bakti ini, salah satunya adalah Rafi dan Edgar yang sempat duet ngepel tembok. Wuaduh, jangan diremehin lho, tenaga mereka mampu meng-kinclongkan tembok kelas.
 Waktu pun terus berjalan dan tiba-tiba beberapa anak dari kami mengeluh gatal-gatal sambil garuk-garuk. Jangan harap gatal cuma ada di muka. Gatal sampai ke kaki, tangan, bahkan leher. "Kamu gatel-gatel nggak?" Tanya seseorang dari kami kepada salah satu temannya. Dan begitulah, dengan cepat seperti angin, langsung saja anak-anak yang lain juga terkena wabah gatal-gatal. Hanya beberapa anak yang beruntung karna enggak perlu repot-repot garuk-garuk. Ada yang berpikiran bahwa ini disebabkan oleh tengau. Mungkin juga sih, kan kelas baru di renovasi, kursi meja juga udah ganti dari yang sebelumnya.

 Salam Hijau!

Admin: Olivia

Minggu, 06 Januari 2013

Gila Pake Banget

Halo, LIGHT-ers dan LIGHT visitors, kali ini aku mau nge-share snipping tool-an kegilaanku mengubah-ubah sesuatu. Dan, perlu diketahui, caranya gampang sekali.

Seandainya :-(

Sejak kapan Oliv jadi adeknya Fedi Nuril?

Ini jempol banget (y)

Sungguh aneh semok tapi nyata... *nyanyi*

Oliv ternyata alay, ceman-ceman ._.

Ini gila yang asyik, Kawan.

- Nisrina Amalia P. (Ninis)

Selasa, 01 Januari 2013

Interview: Ketenangan di Balik Kabar Angin yang Beredar—Narasumber: Alwin Ihza Farandi


Dibalik ketenangan yang terlihat dari sosok Alwin Ihza Farandi, yang belakangan ini disebut-sebut telah "naik kasta", ia menyimpan pernyataan yang patut kita renungi bersama, LIGHT-ers. Mengenai apakah pernyataan itu? Mari kita lihat pembuktiannya.
Yang "muka pasaran" tidak usah dipikirkan, nanti OOT (Out Of Topic).
Alwin memang tergolong laki-laki yang tak banyak cakap dan kurang berbaur dengan anak-anak perempuan. Namun, seketika teman-teman geger saat adanya sikap yang tak biasa tersirat oleh sosok Alwin, kala bersama perempuan yang multitalenta, cantik, dan menarik. Siapa lagi kalau bukan Seysha? Oliv, Oik, Nia, dan beberapa teman lainnya langsung peka terhadap perubahan sikap oleh Alwin. Percaya atau tidak, kata mereka, Alwin sering senyum ke Seysha. Selain itu, Nia pernah bercerita, saat ia memanggil Alwin, Alwin tidak menengok, tetapi ketika Seysha yang memanggil, Alwin langsung menengok dengan sigap. Ha-ha-ha... Aneh-aneh saja.

Berdasarkan snipping tool-anku di atas, kurasa ia tidak berkata bohong, yang bisa kukatakan dalam kasus mungkin adalah "kesalahpahaman". Mungkin Alwin terkesan "menyukai" Seysha, padahal sesungguhnya tidak. Ya, memang yang tahu apa yang Alwin rasakan hanya ia dan Sang Maha Kuasa. Aku, teman-teman sekelas, orang tuanya, bahkan Azza, sang adik, yang sangat menyukai Putih Abu-abu (agak OOT) juga belum tentu. 

Aku sempat kaget juga, ketika akan UAS Elektro, Seysha berkata, "Ah, aku butuh Alwin di sini!" Aku tidak menyadari kalau hal tadi patut di-cie-kan. Aku justru berkata, "Aku butuh bapakku di sini!" Ha-ha-ha. Obrolan kami berlanjut sampai pekerjaan bapakku. Beberapa saat kemudian aku baru tersenyum, dan menyadari kalau itu tadi adalah hal yang patut dibilang "ihiy", walaupun memang, dalam urusan elektronika banyak yang mencari Alwin sebagai "guru" mereka. 



Selain menepis rumor yang beredar, Alwin juga seseorang yang belum pernah menyukai lawan jenis. Lagi-lagi, semoga ia tidak berbohong. Semua perempuan ia anggap biasa, kecuali sang Dian Sastrowardoyo mungkin, ya. Empat jempol untuk Alwin. Jarang ada anak Sekolah Menengah Pertama yang belum pernah merasakan perasaan tadi, bagi anak modern. 



Selain empat jempol karena masih murni pikirannya, tidak terkontaminasi dengan urusan cinta, bahkan fokus belajar (terbukti, ia meraih peringkat 3 di kelas), um, maksud saya adalah gila nge-game. Empat jempol juga untuk ketenangannya dalam menanggapi rumor. Ia tidak bersikap kasar bahkan mengejek Seysha "Apaan sih, Seysha jelek hii!" atau semacamnya, ia bahkan tenang dan sabar. Tetapi karena sikap tersebut dan ia tidak mengadakan "konverensi pers", banyak pihak yang menganggap berita tadi that's true, termasuk aku. Seharusnya perlu diadakan konverensi pers sepertinya, seperti kasus Dhatu dan Icha dahulu (beneran, nih, udah jujur?). Syukurlah, sekarang semuanya sudah terlihat. Sudah dapat kesimpulannya, bukan?

- Nisrina Amalia P. (Ninis), ditulis dengan penuh kekocakan dan tahan tawa keseriusan.

The Meaning of LIGHT (Created by Oik)

Special thanks for Masniary Rayhan Hapsari (Oik), yang udah mau meluangkan waktunya untuk kelas, mengkreasikan dan menuangkan apa yang ia pikirkan dan apa yang ingin ia lakukan dengan indah. Good job, gal! Kami tunggu karya-karya lainnya, ya!